Pelatihan Hari Kedua terkait Kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Pengenalan Teknologi Tepat Guna untuk Pertaniandilajutkan Jumat (24/11) 2023, dilanjutkan terkait Materi Pembuatan Biosaka dilajutkan dengan paktek lapangan dan Materi terkait pengisian Buku Administrasi Subak.
Terkait Materi Pembuatan BIOSKA dan Praktek Lapangan di dapandu oleh Gusti Nyoman Suitrasana dan I Gede Pandu Apriangga dari Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Kabupaten Bangli.
BIOSAKA sendiri merupakan elisitor yang berfungsi untuk menghemat pupuk, mengendalikan OPT, meningkatkan produktivitas serta menjadikan lahan lebih subur
Adapaun alat dan bahan yang dipersiapakan dalam pembuatan BIOSAKA
- Ember kapasitas 10 liter sesuai jumlah peserta yang akan buat biosaka.
- Gayung.
- Saringan.
- Corong.
- Botol air mineral kosong.
- Rerumputan atau dedaunan minimal 5 jenis atau lebih (semakin banyak jenis semakin baik).Kriteria rerumputan atau dedaunan adalah yang sehat (bebas serangan hama penyakit) serta warna daun rata.
- Air bersih 5 liter.
Dengan metode Pembuatan BIOSAKA :
- Bahan dimasukkan kedalam ember berisi 5 L air bersih.
- Bahan diremas selama kurang lebih 30 menit sampai cairan homogen. Selama proses peremasan tidak boleh berhenti / istirahat / berganti orang.
- Larutan kemudian disaring dan disimpan dalam botol.
Cara Aplikasi BIOSAKA
- Penyemprotan dengan cara sprayer nozzle kabut.
- Disemprot dengan jarak 1 m dari tanaman dan tidak boleh diulang-ulang.
- Aplikasi biosaka sebanyak 7 kali semusim dengan interval penyemprotan 10-14 hari.
SOP BIOSAKA
- Pemilihan rumput/tanaman yang sehat bebas dari penyakit dan hama (sempurna standar biosaka) di sekitar sawah/lahan minimal 5 jenis atau lebih tanaman yang berbeda (lebih banyak ragam jenis tanaman untuk bahan lebih baik).
- Rumput/tanaman disortasi lagi dan dipilih yang benar-benar sehat.
- Sediakan air bersih dalam ember kira-kira 5 L atau lebih dan segenggam rumput/tanaman sehat.
- Rumput/tanaman dimasukkan dalam ember dan diremas-remas dengan perasaan sampai air berwarna sinergi (menyatu) dan tidak keluar lagi sari dari rumput/tanaman.
- Peremasan akhir bisa dirasakan seperti kesat, dingin (seperti orang meras santan kelapa yang sudah tidak lagi keluar santannya) apabila hal tersebut dirasakan, kemungkinan tidak ada lagi perubahan reaksi atau sudah menyatu (homogen).
- Selama meremas-remas tidak boleh berhenti atau istirahat atau digantikan orang lain (proses kimiawi) selama belum menghasilkan warna harmonis (kelihatan kental tapi tidak kental) dan benar benar merata dan sinergi (menyatu).
- 7. Hasil air biosaka apabila akan diaplikasikan untuk pertanaman padi dan jagung ambil dalam botol kira-kira 40 ML dicampurkan dalam tangki mesin penyemprot yang berisi air 15 L. Pada tanaman lain dosis berbeda.
- 8. Mesin penyemprot disetel sampai keluar kabut.
- 9. Cara pengaplikasian biosaka semprot berupa kabut di sekitar pematang dan mengikuti arah angin.
- 10. Setelah menyemprot tidak boleh diulang-ulang, hanya 1 kali semprot di atas tanaman. Disemprot 4-6 tangki perhektar dan 6x aplikasi semusim.
Materi selanjutnya dilajutkan dengan cara pengisisn buku Administrasi subak I Komang Suwedi S.P,M,si selaku BPP sealaku Penyuluh dari Badan Pertanian dan A.A Gede Wisnu Prayuda selaku PPL di Wilayah Subak Desa Catur dan dilajutkan dengan pembagian buku Administrasi Subak dan penyerahan alat untuk mengecek ph tanah.