Pemerintah Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli bersama Tim Pengerak PKK Desa Catur ingin mewujudkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui kader Tribina, Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL) melalui kegiatan pelatihan tenaga pendamping kelompok Bina Keluarga yang digelar di Desa Catur yang dihadiri oleh Universitas Dyana Pura, Staf Puskesmas Kintamani III, PLKB, Penyuluh KB dan kader BKB, BKR dan BKL se Desa Catur Sabtu (28/11) 2020.
Dalam sambutannya I Nyoman Suarjana menjelaskan bahwa pembangunan kependudukan dan keluarga berencana bertujuan untuk mewujudkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materil guna hidup mandiri, mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahgiaan lahir dan batin. Secara garis besar menyatakan bahwa keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan keluarga kecil dan berkualitas, untuk itu ketahanan keluarga melalui Bina Keluarga (BKB, BKR, BKL) dalam pengelolaan dan aktifitasnya perlu dimaksimalkan oleh para kader Tribina.
Pembinaan terhadap balita dan anak dilaksanakan melalui pengembangan Kelompok Bina Keluarga Balita dan Anak (BKB) yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada keluarga yang memiliki balita dan anak tentang tumbuh kembang dan pengasuhannya. Bina Keluarga Balita, yang merupakan wadah membina tumbuh kembang balita dan anak, yang pada akhirnya akan menghasilkan generasi emas untuk kemajuan bangsa dan negara
Pembinaan terhadap remaja dilakukan melalui Program Generasi Berencana (Genre). Program ini yang dilaksanakan melalui dua pendekatan, yakni pendekatan kepada remajanya langsung melalui pusat informasi dan konseling remaja/ mahasiswa (PIK R/M) serta pendekatan kepada keluarga yang memiliki remaja melalui kelompok bina keluarga remaja (BKR). Pada prinsipnya program genre bertujuan untuk mempromosikan pendewasaan usia perkawinan (PUP) sebagai bagian penting dalam upaya penurunan TFR (Totul Fertility rate) yang pada gilirannya akan berujung pada terciptanya keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Bina Keluarga Remaja yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja, baik fisik maupun intelektual, kesehatan reproduksi, mental, emosional, sosial dan moral spiritual secara seimbang melalui komunikasi efektif antara orang tua atau keluarga dengan remaja.
BKL adalah kelompok kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga yang memiliki lanjut usia dalam pengasuhan, perawatan, dan pemberdayaan lansia agar dapat meningkatkan kesejahteraannya. Tujuan Bina Keluarga Lanjut Usia (BKL), untuk meningkatkan kesejahteraan lansia melalui kepedulian dan peran keluarga dalam mewujudkan lansia yang bertaqwa, mandiri, produktif dan bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.