Pemerintah Provinsi Bali terus berkomitmen untuk memajukan Desa Wisata di Bali. Salah satu caranya dengan memberikan penganugrahan Desa Wisata Award bagi DesaWisata yang berprestasi yang di lakukan pada hari Jumat 27 September 2019 di Desa Wisata Baru, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.
Sambutan yang disampaikasn oleh Bapak Wakil Gubenur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang pada kesempatan itu dibacakan oleh Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa menyampaikan " saat ini di Bali banyak mendapat penghargaan ' The Best' di berbagai bidang, namun hal itu menurut Wagub Cok Ace jangan dijadikan alasan untuk berpuas diri. Saat ini di Bali banyak menghadapi persoalan seperti kemacetan, penumpukan sampah plastik, polusi udara, serta sudah mulainya berkurang lahan hijau yang sangat perlu diperhatikan, selain itu ancaman lain yang menghantui Bali adalah pengaruh negatif dari luar yang bisa mempengaruhi Sosial Budaya bagi masyarakat Bali, maka dari itu perlu dilakukan tindakan yang konkrit bersama dalam melindungi Alam dan Budaya mengingat Pariwisata merupakan sektor perekonomian yang utana di Bali.
Upaya yang telah di lakukan Pemerintah Propinsi Bali demi melindungi Budaya Bali, Pariwisata serta Alam Bali. Dibidang Alam dan Budaya Pemerintah telah mengeluarkan Perda Desa Adat yang bertujuan melindungi Adat dan Budaya Bali. Selain itu dikeluarkanya Pergub tentang penggunaan Busana Adat Bali serta penggunaan aksara Bali yang merupakan contoh nyata dalam upaya melindungi Budaya Bali.
Dalam kesempatan itu juga hadir Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, Anggota DPD RI Dapil Bali I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, perwakilan Bupati/Walikota se-Bali, Pemerintah Provinsi Bali juga menyatakan terima kasih atas peran Desa Wisata dalam usahanya melestarikan Adat dan Budaya Bali serta meningkatkan perekonomian warga.
Sementara itu, Ketua Panitia yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan Wisata Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Bagus Adi Laksana melaporkan tujuan acara ini adalah untuk mendorong pengembangan dan pengaturan Desa Wisata oleh warga agar lebih terencana, terarah dan terukur, sehingga bisa meningkatkan perekonomian warga.
Tahun ini Desa Wisata yang mengikuti lomba sebanyak Sembilan Desa Wisata yang telah dinilai oleh Tim Gabungan dari Organisasi Pariwisata, seperti Dinas Pariwisata Provinsi Bali, ASITA, HPI, Fakultas Pariwisata UNDU, serta FORKOMPINDA.
Tahap awal yang sudah dilakukan dari penganugrahan ini adalah pengajuan Desa Wisata oleh Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se-Bali, lalu dilanjutkan dengan pembinaan di 9 Desa Wisata terpilih.
Berdasarkan Penilaian juri yang dituangkan dalam SK Gubenur Bali nomor: 1726/03-Q/HK/2019 ditetapkan pemenang Desa Wisata yaitu Desa Wisata Sudaji Kabupaten Buleleng mendapat Juara 1, Desa Wisata Catur Kabupaten Bangli mendapatakan Juara 2, dan Desa Wisata Tista Kabupaten Tabanan mendapat Juara 3.
Tentunya menjadi suatu kebanggan bagi Desa Catur atas apa yang diperoleh karena Desa Wisata Catur baru berkemang semenjak Tahun 2018 dengan banyaknya potensi yang dimiliki Desa Catur diantaranya Wisata Perkebunan Agropolitan, Wisata Alam, Wisata Religi berupa perpaduan dua Budaya, dan Wisata Herbal yang merupakan prodak unggal Desa Wisata Catur. Desa Wisata Catur sudah menunjukan buah hasil yang sudah dilalui selama ini, harapan kedepanya Desa Wisata Catur lebih dikenal oleh banyak kalangan, lebih meningkatkan kenerja pelaku Pariwisata, peningkatan Inprastruktur yang mendukung, serta memeberikan Pelayanan yang memuaskan bagi Wisatawan, melalui kegiatan ini Desa Wisata Catur mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat yang membantu mengembangkan Desa Wisata Catur hingga mampu seperti sekarang ini.
Sumber Informasi : Admin Website Desa Catur